Selainmenarik dari segi tampilan cara pembuatan batik lasem juga sangat khas lho. Simak yuk +-35 +62-813-20-6000 Dalam motif mega mendung awan juga dapat dimaknai sebagai harapan dan berkah. Sebelum memulai proses pembuatan batik lasem dengan teknik batik tulis maka terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang

Provinsi Jawa Barat – Indonesia Arti Motif Motif ini konon diciptakan oleh seorang Raja di masa Kerajaan Pajajaran 923-1428 yang mendapatkan ilham melalui meditasi untuk mendapatkan petunjuk Tuhan untuk mengatasi pergolakan. Kata ā€œMegaā€ berarti sinar mentari, sementara ā€œMendungā€ merupakan awan yang menutupi terik matahari. Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam segala situasi, dan kemampuan untuk menjadi pimpinan yang mengilhami dan berbudi tinggi yang melindungi warga dan memenuhi kebutuhannya. Catatan Semua konten dan gambar batik di situs web ini telah dilindungi oleh hukum kekayaan budaya Indonesia. Dokumentasi motif ini dimaksudkan untuk tujuan pendidikan serta memfasilitasi pelestarian batik sebagai warisan budaya takbenda UNESCO yang ditetapkan pada tahun 2009. Penggunaan materi yang dipublikasikan dapat diizinkan apabila dilakukan dengan menampilkan referensi nama situs web ini sebagai sumber asli. Cara Melestarikan Batik ī„‚ Dengan mempelajari dan mengidentifikasi makna motif dari masing-masing daerah, Anda telah berkontribusi dalam pelestarian nilai-nilai luhur Batik. Apakah Anda mencari hadiah yang bermakna untuk orang yang Anda cintai? Beri mereka kejutan dengan hadiah kain batik asli yang cantik dan penuh makna!  Dengan membeli batik tulis asli yaitu batik tulis dan batik cap, maka Anda telah mendukung dan meningkatkan kesejahteraan pengrajin batik tulis di daerah. Dukungan semacam ini akan membuat tradisi membatik terus berkelanjutan dan lestari!  Dukung dan kunjungilah sentra-sentra batik di setiap daerah. Disana Anda dapat mempelajari teknik pembuatan batik dan berinteraksi dengan produsen batik secara langsung. Anda pun juga dapat mengunjungi berbagai tempat wisata setempat yang mengagumkan! Warisan Budaya Tak Benda UNESCO 2009 Proses Produksi Batik di Jawa Barat Pembuatan Batik dapat memakan waktu dari minimum satu bulan hingga 2 tahun tergantung pada kompleksitas prosesnya. Proses memproduksi satu tekstil terdiri dari 8 langkah yaitu mulai dari pembuatan pola lilin pada kain, hingga mengunci warna dengan larutan alami, dan pengeringan. Alat khusus Canting digunakan untuk menorehkan lelehan lilin panas pada kain. Daerah Produsen Batik Masyarakat Jawa Barat dikenal sebagai masyarakat yang bersifat relijius dan diplomatis. Ia memiliki warisan budaya yang kaya dan nilai tradisional yang agung. Asas dasar warga Sunda atau Jawa Barat adalah caina herang laukna beunang ā€œmendapatkan apa yang diinginkan tanpa menyakiti siapapunā€. Desa Batik adalah daerah di mana para produsen batik sebagian besar tinggal, membuka lokakarya, serta memamerkan produk-produk batik mereka. Anda dapat membeli tekstil batik dari pengrajin langsung dan berpartisipasi dalam proses pembuatan batik di situs tersebut. Motif Batik di Jawa Barat Pariwisata Jawa Barat Kebun Raya Bogor Kebun Raya Bogor terletak di kota Bogor dimana berbagai jenis tanaman Telaga Kawah Bodas Pernahkah Anda berpikir ingin berendam dalam kawah di gunung sambil menikmati pemandangan alam? Candi Cangkuang erletak di desa Leuwigoong, candi ini adalah satu-satunya candi Hindu di Jelajahi Pariwisata Indonesia Museum Siwalima Kata ā€œSiwalimaā€ disusun oleh dua kata yang diambil dari sejarah kerajaan-kerajaan yang Lembah Baliem Selain pemandangan menakjubkan yang dapat Anda nikmati di sini, di lembah terdapat Festival Perahu Sandeq Apakah Anda ingin mengetahui salah satu perahu kayu tercepat di dunia? Perahu Sandeq adalah Istana Daik Lingga Pulau Penyengat menawarkan berbagai tujuan budaya, terutama keajaiban istana Hutan Bakau di Tarakan Hutan bakau ini merupakan salah satu tujuan wisata favorit di Tarakan. Kita dapat berpetualang Desa Tenun Sukarara Terletak di pulau Lombok, desa ini dikenal dengan industri tenunnya yang berkembang pesat dari Gunung Krakatau Krakatau tetap menjadi salah satu gunung berapi paling terkenal di dunia karena Palangkaraya City Kota Palangkaraya merupakan salah satu tujuan wisata yang tak boleh terlupakan di Pantai Harlem Papua juga memiliki pantai-pantai yang menakjubkan. Pantai Harlem adalah Museum Tsunami Aceh Museum Tsunami Aceh adalah monumen peringatan bencana Tsunami terbesar yang Masjid Agung Palembang Masjid Agung Palembang yang bersejarah, didirikan pada 1738, memiliki perpaduan khas dari Rumah Batak Terapung Saat mengunjungi Pantai Prapatan, jangan lewatkan wisata perahu yang mengadopsi konsep Tanah Lot Pura Tanah Lot terkenal akan pemandangan mentari terbenam yang Festival Tabut Festival ini diadakan selama sepuluh hari berturut-turut untuk Gua Kobori Gua Kobori merupakan jejak peradaban dari Suku Muna kuno di era Kota Pontianak Dikenal sebagai ā€œTitik Nol Khatulistiwaā€, ada banyak hal yang dapat dilakukan wisatawan di Pantai Kolbano Pantai Kolbano adalah salah satu pantai unik di Indonesia yang pasirnya terdiri dari Desa Arborek Datang dan nikmati waktu Anda bersama orang Arborek di Raja Ampat. Cobalah berbagai Kebun Raya Bogor Kebun Raya Bogor terletak di kota Bogor dimana berbagai jenis tanaman Candi Prambanan Prambanan dibangun pada tahun 850 Masehi dan merupakan salah satu kompleks candi Hindu yang Manguni Minahasa Manguni diidentifikasi sebagai simbol orang Minahasa. Manguni adalah sebutan untuk Museum Mulawarman Inginkah Anda menyelami budaya Dayak dari masa ke masa? Museum ini merupakan Desa Adat Ammatoa Suku Kajang di Desa Ammatoa terkenal akan upacara tradisional khas yang merupakan ritual pendeteksi kebohongan dan Kota Ternate Sebagai salah satu kota utama di Maluku Utara, kota ini cukup populer di Pagoda Kemaro Pulau Kemaro terkenal dengan kisah cinta legendarisnya bagaikan Romeo dan Juliet, yaitu Telaga Kawah Bodas Pernahkah Anda berpikir ingin berendam dalam kawah di gunung sambil menikmati pemandangan alam? Pura Besakih Pura Besakih merupakan pura terbesar Bali, atau Pura Induk. Besakih merupakan kompleks besar yang Tajahan Tjilik Riwut Tempat ini disakralkan oleh Suku Dayak. Jika ada seseorang yang memiliki hasrat Balanga Museum Museum Balanga memiliki banyak koleksi yang dipajang, baik yang berkategori Desa Balla Peu Bagi semua orang yang tertarik dengan adat pedesaan, tempat ini akan memberi Pantai Gili Trawangan Pernahkah Anda membayangkan bersantai di pantai dengan pasir putih cemerlang dan air kristal biru? Pulau Pahawang Pulau Pahawang memiliki ekosistem laut yang menakjubkan. Pulau ini juga Museum Timah Bangka Belitung adalah salah satu produsen timah nasional Indonesia. Museum ini adalah Rumah Bubungan Tinggi Rumah tradisional suku Banjar dari Kalimantan Selatan ini terkenal karena atapnya yang Pantai Merah Muda Pernahkah Anda berkunjung ke sebuah pantai yang pasirnya berwarna merah muda? Desa Budaya Bubohu Jika Anda ingin menikmati liburan Anda di tempat paling otentik di Gorontalo, desa ini bisa jadi Pantai Palipis Jika tujuan utama liburan Anda adalah rehat dari segala kesibukan, Pantai Palipis menawarkan Kepulauan Kei Salah satu tujuan paling terkenal adalah pantai putih Ngurtafur yang terletak di Istana Kadriah Berlokasi di Pontianak Timur, Istana Kadriah dibangun dengan menggunakan kayu besi terbaik yang Gunung Kie Matubu Sebagai titik tertinggi di Maluku Utara, dari sini Anda pasti dapat menikmati pemandangan yang

Motifbatik mega mendung modern telah mengalami banyak perkembangan. Contoh batik mega mendung yang baru memiliki kombinasi dengan motif kupu-kupu. Kombinasi ini menggambarkan kupu-kupu yang memiliki kebebasan terbang di atas langit. Motif kupu-kupu yang ditambahkan bisa menggunakan berbagai warna yang senada dengan motif awan. Batik Motif Mega Mendung dalam batik merupakan salah satu motif yang sangat terkenal dan digemari oleh masyarakat. Motif ini memiliki ciri khas yang mudah dikenali, yaitu pola awan yang berwarna-warni. Motif ini merupakan salah satu motif yang paling banyak digunakan dalam pembuatan dan asal-usul motif Mega Mendung dalam batik cukup panjang. Motif ini berasal dari kerajaan Cirebon yang berdiri sejak abad ke-15. Motif ini dulu digunakan oleh para raja dan keluarga kerajaan sebagai simbol kekuasaan dan kekayaan. Seiring dengan perkembangan zaman, motif ini kemudian digunakan oleh masyarakat umum dan menjadi salah satu motif yang paling banyak digunakan dalam pembuatan batik Mega MendungSejarah motif Mega Mendung dalam batik sangat erat kaitannya dengan sejarah kerajaan Cirebon. Motif Mega Mendung pertama kali muncul pada abad ke-15 di kerajaan Cirebon. Pada saat itu, motif ini digunakan oleh para raja dan keluarga kerajaan sebagai simbol kekuasaan dan kekayaan. Motif ini dikenal dengan nama ā€œUdan Lirisā€ yang berarti ā€œhujan yang turun dalam bentuk tetesan-tetesanā€.Perkembangan motif Mega Mendung dalam batik sepanjang sejarah cukup pesat. Pada awalnya, motif ini hanya digunakan oleh para raja dan keluarga kerajaan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, motif ini kemudian digunakan oleh masyarakat umum dan menjadi salah satu motif yang paling banyak digunakan dalam pembuatan batik. Motif Mega Mendung juga dikenal dengan nama ā€œUdan Lirisā€ atau ā€œhujan yang turun dalam bentuk tetesan-tetesanā€ dan menjadi salah satu motif yang paling digemari oleh simbolik dari motif Mega Mendung dalam batik sangat erat kaitannya dengan kekuasaan dan kekayaan. Motif ini dianggap sebagai simbol dari kedudukan tinggi dalam masyarakat, kekuatan, dan kedamaian. Motif ini juga diyakini sebagai simbol kebahagiaan dan kesejahteraan. Dalam budaya Jawa, awan dianggap sebagai simbol kebahagiaan dan keberuntungan, dan motif Mega Mendung dengan pola awan yang berwarna-warni dianggap sebagai simbol yang positif dan menyenangkan. Selain itu motif Mega Mendung juga dianggap sebagai simbol dari kesuburan dan keberuntungan. Motif ini juga diyakini sebagai simbol dari kedamaian dan kesejahteraan dalam pembuatan batik Mega MendungTeknik pembuatan batik ini adalah salah satu teknik yang cukup kompleks dalam pembuatan batik. Teknik ini menggunakan metode canting dan cap untuk menciptakan pola yang diinginkan. Pembuatan batik ini memerlukan keterampilan dan keahlian yang cukup tinggi dalam mengontrol canting dan beberapa teknik yang digunakan dalam pembuatannya, yaitu teknik tradisional dan teknik modern. Teknik tradisional menggunakan canting dan cap yang dibuat dari bambu atau kayu, sementara teknik modern menggunakan canting dan cap yang dibuat dari logam. Kedua teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Teknik tradisional lebih mudah dikendalikan dan memberikan hasil yang lebih detail, sementara teknik modern lebih cepat dan memberikan hasil yang lebih pembuatannya, beberapa keterampilan yang dibutuhkan antara lain kemampuan mengontrol canting dan cap, kemampuan menciptakan pola yang diinginkan, dan kemampuan dalam mengatur warna. Selain itu, keterampilan dalam menyusun motif juga sangat penting dalam menciptakan karya yang indah dan Mega Mendung saat iniMotif ini masih sangat digemari oleh masyarakat. Motif ini kerap digunakan dalam industri mode, baik dalam pembuatan busana tradisional maupun busana modern. Motif Mega Mendung dapat ditemukan dalam berbagai produk batik seperti kemeja, blus, dress, sarung, hingga tas dan aksesoris seperti halnya produk batik lainnya, produk batik motif Mega Mendung juga kerap dijual dengan harga yang tidak sesuai dengan kualitas asli. Oleh karena itu, dalam membeli batik motif Mega Mendung, penting untuk dapat membedakan batik asli dan palsu. Beberapa cara untuk membedakan antara batik asli dan palsu antara lain melihat kualitas bahan, pola dan motif, serta tanda tangan dari pembuat dari desainer lokal juga tersedia dalam berbagai pilihan. Koleksi ini dihasilkan oleh desainer-desainer batik yang memiliki keahlian dan kreativitas tinggi dalam menciptakan karya batik. Koleksi ini biasanya dijual di toko batik atau di pameran batik. Membeli koleksi dari desainer lokal merupakan cara yang baik untuk mendukung seniman batik dan usaha lokal. Batik celup ikat: teknik pembuatan batik dengan cara diikat kemudian dicelup ke beberapa variasi warna sehingga menghasilkan batik yang berwarna-warni. Contohnya motif batik mega mendung asal Cirebon ini. Ciri khasnya adalah motif mega mendung berwarna biru di atas langit yang cerah. Batik nusantara ini juga cocok digunakan dengan semua Batik mega mendung atau batik megamendung? apalah arti sebuah sambungan kata dengan makna yang sama karena akan merujuk pada satu obyek yang sama yaitu batik mega mendung yang memang merupakan identitas batik cirebon yang sudah mendunia. Setiap motif batik mega mendung mengandung filosofi yang tinggi terhadap para pemakainya, yaitu bahwasanya setiap manusia harus mampu meredam amarah dalam kondisi terpuruk atau sedih atau kondisi yang merefleksikan sebuah situasi dimana saat menerima tekanan mental kita harus mampu mengontrol sikap, tindakan, dan perilaku dalam konteks positif. Intinya sikap bijaksana dalam kondisi apapun terutama saat situasi awan mendung sedih, terpuruk, menderita, dan lainnya, ibarat awan yang selalu muncul ketika suasana mendung terjadi yang mampu menyejukkan suasana di sekitarnya. Setiap warna yang timbul pada setiap motif batik mega mendung merupakan representasi dari sebuah kepemimpinan yang mengayomi bijaksana rakyatnya. Hal tersebut ditunjukkan pada warna biru sifat seorang pemimpin yang dipadu dengan gradasi warna sebanyak tujuh lapis pada ornamen awannya, untuk merepresentasikan wujud lapisan langit sebanyak tujuh, begitu juga bumi yang memiliki 7 lapisan tanah, dan 7 hari dalam seminggu. Motif batik mega mendung mungkin terlihat sederhana, namun sarat akan makna yang kita ketahui juga bahwa saat ini jumlah gradasi warna yang terbentuk tidak selalu sebanyak tujuh karena tuntutan permintaan pasar yang beragam, bahkan ada juga jenis batik mega mendung yang tidak memiliki gradasi sama sekali. Apakah kemudian kita menabrak tatanan motif batik mega mendung jika menghilangkan ataupun mengurangi jumlah gradasi warna tersebut? apakah filosofi tersebut menjadi luntur? pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat menjadi bahan diskusi kita sebagai sesama pecinta batik indonesia. Jika kita tinjau dari sudut filosofi tersebut sangat tidak mungkin untuk mengurangi tingkat gradasi warna batik mega mendung tersebut karena akan mengurangi esensi nilai luhur dari sebuah kain batik tulis mega mendung itu sendiri yang secara tidak langsung mencederai budaya bangsa. Sebaiknya dinamakan motif tersendiri jika terjadi penggubahan motif secara minor, agar generasi selanjutnya tidak salah kaprah dalam menilai batik mega Batik Mega MendungSejarah motif batik mega mendung jika ditinjau berdasarkan sumber referensi buku juga literatur yang ada akan mengarah pada satu sejarah akan kedatangan bangsa China ke wilayah Cirebon yang pada akhirnya merujuk pada pernikahan Sunan Gunung Jati dengan ratu Ong Tien pada abad ke-16. Kemudian rakyat cirebon mengenal beberapa benda seni China seperti piring, keramik, dan kain yang memiliki motif bentuk di dalam faham Taoisme melambangkan nirwana sebagai gambaran dunia yang luas, abadi, bebas dan bermakna transidental konsep ketuhanan. Awan juga direpresentasikan oleh kaum sufi sebagai ungkapan yang sama yaitu konsep luas dan ini menjadi perhatian para seniman batik cirebon untuk dituangkan kedalam kain batik menjadi satu nama motif baru yaitu motif batik mega mendung. Satu hal yang membedakan antara motif batik china dengan batik mega mendung yaitu pada pola awan yang terbentuk dimana motif batik china memiliki garis awan berbentuk bulatan atau lingkaran, sedangkan batik mega mendung cirebon, berupa garis awan yang cenderung lancip, lonjong, dan lain mengatakan bahwa perkembangan batik cirebon juga terkait dengan sejarah perkembangan gerakan kaum tarekat yang mengabdi di keraton cirebon sebagai sumber penghasilan untuk mendanai kelompok tarekat tersebut. Kelompok tersebut tinggal di desa trusmi yang terletak 4 km dari keraton lain dari motif batik mega mendung warna biru dengan kombinasi warna merah yang menggambarkan sebuah maskulinitas, dinamisme, terbuka, lugas, dan egaliter. Juga menjadi lambang sebagai pembawa hujan yang dinantikan untuk membawa Motif Batik Mega MendungInilah gambar motif batik mega mendung yang kita ketahui saat ini yang bisa kita buat untuk menjadi model baju batik modern jika kita kombinasikan dengan jenis batik lain atau dengan kain polos berwarna mega mendunggambar batik mega mendunggambar batik cirebon mega mendungDaftar Pustaka Batik Mega MendungCan we protect mega mendung’?,2015. JAKARTA POST. Online Megamendung, 2014. WikiPedia. Online BatikMega Mendung. One of the famous cirebon batik motifs which has a philosophical relationship with chinese culture is the mega mendung motif. Muhamad ardan zia hakim [email protected] abstract creation of the work of the final task is lifting batik mega mendung as the main object that will be presented in fashion photography.

Motif batik mega mendung dari Cirebon. Foto merupakan warisan budaya Indonesia yang memiliki berbagai motif dengan sejarah dan filosofinya tersendiri. Salah satu motif batik terkenal adalah motif mega mendung dari batik ini memiliki corak yang sangat unik. Bahkan, produksi batik ini bukan hanya terkenal di Indonesia, tapi juga mancanegara. Untuk mengetahui lebih jauh terkait sejarah dan filosofi dari motif batik mega mendung, simak pembahasan Motif Batik Mega MendungSejarah munculnya motif batik mega mendung berdasarkan buku dan literatur yang ada selalu mengarah pada sejarah kedatangan bangsa Tiongkok ke wilayah Cirebon. Hal ini tidak mengherankan karena pelabuhan Muara Jati di Cirebon merupakan tempat persinggahan para pendatang dari dalam dan luar dari Kode-Kode Nusantara Telaah Sains Mutakhir atas Jejak-Jejak Tradisi di Kepulauan Indonesia oleh Hokky Situngkir, Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di wilayah Cirebon pada abad ke-16, menikahi Ratu Ong Tien dari Tiongkok. Beberapa benda seni yang dibawa dari Tiongkok pada saat itu, seperti keramik, piring dan kain berhiaskan bentuk paham Taoisme, bentuk awan melambangkan dunia atas. Bentuk awan merupakan gambaran dunia luas, bebas, dan mempunyai makna mengenai awan juga berpengaruh di dunia seni rupa Islam pada abad ke-16, yang digunakan kaum Sufi untuk ungkapan dunia besar atau alam Sunan Gunung Jati dengan Ratu Ong Tien tersebut menjadi pintu gerbang masuknya budaya dan tradisi Tiongkok ke keraton pembatik keraton menuangkan budaya dan tradisi Tiongkok ke dalam motif batik yang mereka buat, tetapi dengan sentuhan khas Cirebon. Jadi, ada perbedaan antara motif mega mendung dari Tiongkok dan yang dari batik mega mendung dari Cirebon, garis awan berbentuk lancip dan segitiga. Foto VecteezySebagai contoh, pada motif mega mendung dari Tiongkok, garis awan berupa bulatan atau lingkaran, sedangkan yang dari Cirebon, garis awan berbentuk lancip dan batik mega mendung di Cirebon juga terkait dengan perkembangan gerakan tarekat yang konon berpusat di Banjarmasin, Kalimantan awalnya, proses membatik dikerjakan oleh anggota tarekat yang mengabdi di keraton Cirebon sebagai sumber ekonomi untuk membiayai kelompok tarekat pengikut tarekat tinggal di desa Trusmi dan sekitarnya. Desa ini terletak kira-kira 4 km dari Cirebon menuju ke arah barat daya atau menuju ke arah Bandung. Oleh karena itu, sampai sekarang batik Cirebon identik dengan batik Motif Batik Mega MendungMotif batik mega mendung memiliki filosofi bahwasannya setiap manusia harus dapat menahan amarah pada dirinya saat dalam kondisi terpuruk, sedih, maupun tertekan. Selalu bersikap bijaksana dalam kondisi apa pun, layaknya awan yang mendung dan menyejukkan dengan arti namanya yaitu Mega yang berarti Awan, dan Mendung yang berarti cuaca yang sejuk. Motif yang ada dalam batik mega mendung ini juga menggambarkan sebuah kesan maskulin, lugas, dinamis, dan dengan perkembangan zaman, motif batik mega mendung mengalami banyak perubahan, dan mulai dikombinasikan dengan motif hewan, bunga, dan motif lainnya. Selain itu, warnanya yang awalnya biru dan merah, sekarang sudah berkembang menjadi berbagai macam warna, seperti hijau, cokelat, dan lainnya.

Untukproses produksi pembuatan batik mega mendung, seperti pembuatan batik pada umumnya. Seperti menggunakan tangan seperti batik tulis, batik cap ataupun batik sablon. Proses produksi mempengaruhi kualitas dan harga batik mega mendung yang di hasilkan. Semakin mudah proses produksinya seperti menggunakan teknik sablon maka akan semakin Motif batik mega mendung merupakan salah satu jenis motif batik yang berasal dari Cirebon. Meski terlihat sederhana, motif ini mengandung filosofi dan makna yang cukup mendalam. Ingin tahu lebih lanjut mengenai motif batik ini? Simak artikel berikut. Makna dan Filosofi Motif batik mega mendung memiliki corak berbentuk awan yang berkumpul di atas langit. Menurut sejarahnya, ide motif ini muncul ketika ada seseorang yang tanpa sengaja melihat pantulan bentuk awan melalui genangan air ketika cuaca mendung. Secara harfiah, motif batik mega mendung menggambarkan bentuk awan pada saat cuaca mendung. Jika ditelusuri lebih dalam, motif mega mendung memiliki makna yang lebih dari itu. Mega mendung mengandung makna bahwa setiap manusia harus meredam emosi dan amarah dalam kondisi apapun. Cuaca mendung menggambarkan suasana hati seseorang yang tetap "adem" dingin meski sedang marah. Hal tersebut sejalan dengan cuaca mendung yang membawa suasana sejuk. Tak hanya bentuknya saja, warna motif mega mendung juga memiliki makna yang mendalam. Warna biru melambangkan sifat pemimpin yang mengayomi rakyatnya. Gradasi pada ornamen motif awan melambangkan 7 lapisan langit, 7 lapisan tanah, serta jumlah hari dalam satu minggu. Meski pada awalnya memiliki gradasi warna yang telah ditentukan, kini motif mega mendung telah berkembang dengan menawarkan berbagai warna lain. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan pasar yang terus berubah. Pembuat batik tulis tetap mempertahankan makna motif mega mendung meski warna yang dibuat berubah-ubah. Fakta Menarik Arti yang Menenangkan Motif mega mendung memiliki arti bahwa setiap manusia harus tetap tenang dalam menghadapi segala kondisi. Hal ini sesuai dengan penggambaran awan yang datang saat akan turun hujan mendung. Mendung memiliki suhu sejuk yang melambangkan ketenangan hati seseorang. Terinspirasi dari Langit Keunikan lain dari motif ini adalah inspirasinya yang datang dari langit. Alih-alih melihat langit dengan mendongak ke atas, penemu batik justru melihat langit melalui genangan air di tanah. Dalam genangan tersebut, ia melihat sekumpulan awan yang kemudian dijadikan inspirasi pembuatan motif batik. Memiliki 9 Komposisi Warna Dalam pembuatannya, motif batik ini selalu mengandung 9 komposisi warna yang ditunjukkan dalam gradasi. Namun, saat ini 9 komposisi warna ini bisa berubah tergantung permintaan pasar. Meski komposisi warnanya berubah, makna motif batik ini tetap sama seperti pertama kali ia diciptakan. Konsep Ketuhanan Makna yang berhubungan dengan langit juga menunjukkan konsep Ketuhanan yang dianut umat manusia. Langit digambarkan sebagai tempat yang suci dan abadi, tempat tinggal Tuhan untuk memantau umat-Nya. Kita harus bangga memiliki motif batik unik dengan makna mendalam yang dikandungnya. Keunikan motif batik mega mendung harus kita jaga dan lestarikan sebagai salah satu budaya daerah.
Pembuatansampel bertujuan untuk menganalisis motif batik Bale Batik Taza dari elemen-elemen yang akan di teliti yang ditentukan oleh instrumen yang dibuat. Kemudian kualitas sebuah data pula ditentukan kualitas yang dibuat. Mega mendung adalah motif awan yang dihasilkan oleh pengaruh Latar belakang pemilihan teknik batik ditentukan
Abstrak Permasalahan kemasan packaging pada saat ini berkait erat dengan masih rendahnya pemahaman produsen dalam membuat kemasan yang mampu mengangkat nilai isi produk di dalamnya. Bahkan masih banyak produk berkualitas yang belum dikemas secara baik, kurang estetik, dan mampu menjelaskan isi produk dengan memadai. Potensi budaya setempat seperti motif batik, juga masih berjalan sendiri dan belum banyak diangkat menjadi bagian dari suatu kemasan. Motif batik Mega Mendung, Cirebon sudah menjadi ikon motif batik Jawa Barat adalah satu motif yang dapat diangkat menjadi bagian dari kemasan. Tulisan ini memakai metode deskriptif-kualitatif untuk menciptakan kemasan sesuai potensi daerah Trusmi, Cirebon, Jawa Barat. Temuan dari tulisan ini adalah suatu produk yang didesain kemasan secara estetis dan ergonomis, memudahkan pembeli dalam mengenal budaya setempat menjadi lebih baik. Kata Kunci batik, desain, ide, kemasan, Mega Mendung Abstract The problem of packaging at this time is closely related to the minor understanding of producers in making packaging that can lift the value of the contents of the product. There are still many quality products that have not the package properly, limited aesthetic, and can’t be able to explain the contents of the product adequately. Potential of local culture such as batik motifs, also still run by themselves, and not many have designated as part of a package. Mega Mendung, Trusmi, Cirebon batik pattern has become an icon of West Java batik pattern that delegated as part of the package medium. This paper uses a descriptive-qualitative method to create packaging according to the regional potential of the Trusmi, Cirebon, West Java region. The findings of this paper are a product that designed aesthetically and ergonomically designed, making it easier for buyers to get to know the local culture better. Keywords batik, design, idea, Mega Mendung, packaging Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Farid dkk, Batik Mega Mendung sebagai Ide Perancangan Kemasan 429-438 429 BATIK MEGA MENDUNG SEBAGAI IDE PERANCANGAN KEMASAN Farid Abdullah1, Menul T. Riyanti2, Suhaila bt. Basar³, Bandi Sobandi4, Dian Rinjani5 1,4Departemen Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Indonesia 2Desain Komunikasi Visual, Universitas Trisakti 3Graphic Programme, Politeknik Ibrahim Sultan, Johor, Malaysia 5Program Studi Pendidikan Multimedia, Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Permasalahan kemasan packaging pada saat ini berkait erat dengan masih rendahnya pemahaman produsen dalam membuat kemasan yang mampu mengangkat nilai isi produk di dalamnya. Bahkan masih banyak produk berkualitas yang belum dikemas secara baik, kurang estetik, dan mampu menjelaskan isi produk dengan memadai. Potensi budaya setempat seperti motif batik, juga masih berjalan sendiri dan belum banyak diangkat menjadi bagian dari suatu kemasan. Motif batik Mega Mendung, Cirebon sudah menjadi ikon motif batik Jawa Barat adalah satu motif yang dapat diangkat menjadi bagian dari kemasan. Tulisan ini memakai metode deskriptif-kualitatif untuk menciptakan kemasan sesuai potensi daerah Trusmi, Cirebon, Jawa Barat. Temuan dari tulisan ini adalah suatu produk yang didesain kemasan secara estetis dan ergonomis, memudahkan pembeli dalam mengenal budaya setempat menjadi lebih baik. Kata Kunci batik, desain, ide, kemasan, Mega Mendung Abstract The problem of packaging at this time is closely related to the minor understanding of producers in making packaging that can lift the value of the contents of the product. There are still many quality products that have not the package properly, limited aesthetic, and can’t be able to explain the contents of the product adequately. Potential of local culture such as batik motifs, also still run by themselves, and not many have designated as part of a package. Mega Mendung, Trusmi, Cirebon batik pattern has become an icon of West Java batik pattern that delegated as part of the package medium. This paper uses a descriptive-qualitative method to create packaging according to the regional potential of the Trusmi, Cirebon, West Java region. The findings of this paper are a product that designed aesthetically and ergonomically designed, making it easier for buyers to get to know the local culture better. Keywords batik, design, idea, Mega Mendung, packaging ANDHARUPA Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 07 No. 02 Agustus 2021 _________________________ Available online at 01 October 2021 Andharupa, Tahun 2021 430 1. PENDAHULUAN Salah satu permasalahan pada produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia adalah persaingan dengan produk luar seperti Cina, Jepang, Thailand, Malaysia, dan Singapura, yang memiliki kemasan packaging lebih menarik. Saat ini di Indonesia terdapat kurang lebih 12 juta UMKM, dengan kualitas produk yang mampu bersaing, namun kurang mampu menarik minat konsumen untuk membeli karena dikemas dengan buruk Syamsudin, 2015. Hasil kajian Pemasaran Produk UKM menunjukkan masih banyak pelaku UMKM Indonesia yang belum memenuhi standarisasi kualitas produk dan kemasan Kemenkop, 2010. Kondisi ini membuat daya saing produk lokal sangat rendah jika dibandingkan dengan produk luar. Permasalahan kemasan juga terkait dengan perbedaan budaya. Kesadaran terhadap pentingnya kemasan pada setiap negara berbeda-beda, dan membuat posisi kemasan produk Indonesia masih rendah dalam persaingan. Banyak pertimbangan di balik adanya suatu kemasan seperti ukuran, bentuk, bahan, warna, teks, hingga merek produk Rundh, 2013. Perbedaan ini kemudian juga mempengaruhi inisitif usaha atau UMK untuk mendesain kemasan yang dimilikinya Ahmad, Mohibillo, Lakhan, 2012. Sesungguhnya kemasan adalah bagian penting karena berfungsi tidak hanya sebagai pelindung terhadap produk, tetapi kemasan juga sebagai media promosi untuk memikat konsumen berikutnya. Melalui kemasan, banyak konsumen berkeputusan untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk Susetyarsi, 2012. Tampilan kemasan suatu produk memberikan pengaruh bagi konsumen, karena melalui kemasan maka pesan dari isi produk di dalamnya, baik melalui tulisan informasi, maupun tampilan suatu kemasan yang memberi citra bagi konsumen Apriyanti, 2018. Potensi budaya Indonesia sangat berlimpah dan belum tergali secara optimal. Potensi ini meliputi kualitas produk, hingga unsur budaya seperti ornamen yang berlimpah di setiap daerah. Salah satu potensi berlimpah tersebut adalah motif batik. Ornamen atau motif batik sangat berlimpah dan terus dikembangkan pada berbagai media. Penerapan ornamen batik tidak terbatas pada sehelai kain, akan tetapi pada berbagai media lain seperti salut kursi upholstery, kertas, batik kayu, dan lainnya. Penerapan motif tidak dibatasi oleh teknik produksi seperti batik tulis, cap, ataupun gabungan. Kesemuanya menunjukan tujuan yang sama yaitu untuk melestarikan nilai-nilai budaya bangsa Wardani & Sitindjak, 2014. Cirebon adalah daerah penghasil batik dengan sentra Trusmi sebagai pusat produksinya. Batik Trusmi, Cirebon termasuk dalam batik pesisir dalam konstalasi batik Indonesia, namun demikian sebagian batik Cirebon masuk sebagai bagian dari batik keraton karena keberadaan Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Keraton Kaprabonan. Keberadaan keraton-keraton ini yang mendorong terciptanya desain motif batik klasik Cirebonan seperti Mega Mendung, Paksi Naga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo Arwanto, 2017. Potensi kekayaan motif batik klasik ini dapat diolah pada media-media baru, termasuk kemasan. Farid dkk, Batik Mega Mendung sebagai Ide Perancangan Kemasan 429-438 431 Motif batik Mega Mendung berkait erat dengan sejarah panjang batik Cirebon. Keberadaan batik Cirebon sebagai suatu industri kerajinan rakyat telah ditelusuri keberadaannya sejak akhir abad-19 atau awal abad ke-20. Sejarah batik Cirebon telah tercatat hingga masa Kerajaan Cirebon di abad ke-14 Prasetyaningtyas, 2011. Memahami sejarah panjang batik Cirebon, maka modalitas sejarah panjang ini dapat menjadi peluang untuk terus dihidupkan preserve. Peningkatan ekonomi wilayah Cirebon juga dapat didukung oleh penciptaan kemasan yang bercirikan artefak lokal seperti motif Mega Mendung. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penciptaan kemasan dengan memakai pendekatan deskriptif -kualitatif. Menurut Sumartono, metode deskriptif bertujuan memaparkan kondisi yang ada untuk kemudian menguraikannya. Konsep deskriptif dapat diterapkan dalam penelitian bahasa rupa, seni, dan desain dengan syarat bahwa topik penelitian menyangkut observasi pada obyek yang diteliti Sumartono, 2018 13, sedangkan pendekatan kualitatif bersifat fleksibel dan luwes berdasarkan kondisi lapangan, dengan pengambilan data berupa interview dan dokumentasi di lapangan Sarwono, 2007. 3. PEMBAHASAN Kemasan adalah bagian dari bidang praktis dan pragmatis keilmuan desain. Pengertian luas desain terdiri atas 1 Metode perancangan prosedur dan proses; 2 Konsep nilai yang terkandung dalam konten desain terkait identitas dan makna; 3 Artefak yang mencakup media dan fungsi desain Budiwaspada, 2017. Kemasan adalah satu bidang kajian dalam desain komunikasi visual yang mempunyai tuntutan khusus karena fungsinya yang langsung berhadapan dengan konsumen, antara lain tuntutan teknis, kreatif, komunikatif, dan pemasaran yang harus diwujudkan ke dalam bahasa visual Amri, 2016 165. Maka peran desainer dalam menciptakan kemasan adalah bagian dari pemecah masalah untuk mampu bersaing di era perdagangan bebas saat ini. Perancangan desain kemasan memiliki suatu metode dan prosedur dasar Li, Yao, Song, 2014. Pada setiap perancangan kemasan modern terdapat tahapan dan metode desain yang mengiringinya. Setiap tahapan saling terkait erat dan sangat berhubungan dan merupakan cara untuk berhasil dalam merancang kemasan produk ideal. Penentuan posisi desain tunduk pada tautan prosedur pembuatan kemasan. Oleh karena itu, persyaratan prosedural dasar dari desain kemasan harus dipahami seperti bagan di bawah ini Gambar 1. Andharupa, Tahun 2021 432 Gambar 1. Bagan Prosedur Dasar Desain Kemasan [Sumber diolah dari Li, Yao, & Song, 2014] Pada bagan di atas, secara umum prosedur dasar perancangan desain kemasan modern terbagi atas dua bagian utama yaitu pengumpulan materi dan memposisikan desain. Pada bagian pengumpulan materi dilakukan data collecting seperti karakteristik motif Mega Mendung, tipe konsumen yang dituju, isi kemasan, serta lokasi penjualan produk kemasan. Sedangkan pada bagian posisi desain adalah proses mengeluarkan ide-ide desain hingga eksekusi desain. Pengumpulan Materi Motif Mega Mendung secara visual memiliki komposisi warna berupa gradasi yang mencapai 9 hingga 11 nuansa gradasi warna Djoemena, 1990 38. Banyaknya jumlah gradasi warna ini menjadi pembeda dengan motif-motif batik lainnya. Pada motif batik lainnya, dapat dikatakan tidak terdapat motif yang memiliki gradasi warna sebanyak Mega Mendung. Gradasi warna biru menjelaskan tentang awan gelap yang mengandung air hujan dan bermakna memberi penghidupan. Warna biru muda menggambarkan harapan akan semakin cerahnya kehidupan Prasetyo, 2010. [a] [b] Gambar 2. [a] Keramik Cina Era Dinasti Ming di Cirebon; [b] Motif Mega Mendung. [sumber Prasetyaningtyas, 2011] Farid dkk, Batik Mega Mendung sebagai Ide Perancangan Kemasan 429-438 433 Merunut latar budayanya, motif Mega Mendung merupakan pengaruh budaya Cina yang erat di lingkup Cirebon sebagai kota pelabuhan. Sumber lain juga menyatakan bahwa warna motif Mega Mendung memiliki kemiripan dari motif keramik Cina yang banyak terdapat di lingkungan keraton Cirebon. Warna-warna gradasi biru muda menunjukan kesamaan tinggi dengan warna keramik-keramik pada Dinasti Ming Rasjoyo, 2008. Benang merah kesamaan dan pengaruh budaya Cina ini menjadi pengembangan dasar dari motif Mega Mendung. Dinasti Ming berkuasa di Cina pada tahun 1368 hingga 1644 Masehi. Kebudayaan Cina di bawah Kaisar Hongwu mencapai puncak kemasyhuran dan banyak melakukan ekspedisi-ekspedisi ke negara lain di Asia, termasuk Cirebon. Ekspedisi yang sangat terkenal dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho. Ekspedisi dilakukan sebanyak 7 kali menjelajak ke Asia Tenggara, India, Jazirah Arab, hingga pesisir timur Afrika dari tahun 1405 hingga 1433 Masehi. Salah satu produk yang dibawa oleh ekspedisi ini adalah keramik-keramik dari Cina untuk dilakukan barter dengan produk daerah yang dikunjunginya, termasuk Cirebon Jasmerah, 2014. Interaksi budaya Cina dan Cirebon kemudian terwujud dengan penciptaan batik Mega Mendung sebagai bentuk relasi budaya antara keduanya. Tipe Konsumen Tipe konsumen yang dikaji dalam tulisan ini adalah konsumen menengah dan atas. Tipe konsumen menengah dan atas ini berdasarkan amatan pada sentra batik Trusmi Cirebon banyak melakukan pembelian produk-produk batik Trusmi, Cirebon. Pembelian semakin meningkat ketika menjelang Hari Raya seperti Ramadhan dan saat liburan sekolah. Tipe konsumen menengah dan atas memiliki daya beli yang tinggi dan secara berkala melakukan transaksi pembelian di sentra Batik Trusmi Cirebon. Tipe konsumen yang memperlihatkan keputusan membeli di sentra batik Trusmi, Cirebon, banyak dilakukan oleh kaum wanita. Tipe konsumen di dominasi wanita remaja maupun wanita dewasa dibandingkan kaum pria. Keputusan membeli yang didominasi wanita ini juga banyak ditemui pembelian oleh wanita untuk pasangannya yaitu ditujukan untuk suami ataupun anak-anak. Hal ini tanda panah pada bagan Gambar 1 berhubungan erat dengan isi kemasan, yaitu produk batik. Isi Kemasan Isi kemasan adalah produk-produk batik yang diperjualbelikan di Sentra Batik Trusmi, Cirebon. Produk-produk yang diperjualbelikan di sentra batik Trusmi, Cirebon antara lain berupa baju atasan, topi, ikat kepala, bawahan seperti rok, celana panjang, hingga sandal bermotif batik. Produk batik lainnya juga diperjualbelikan seperti, dompet, tas, hiasan dinding, hingga perlengkapan rumah tangga seperti seprai, sarung bantal, dan sejenisnya. Aneka produk batik tersebut dapat dikelompokan pada busana dan non busana atau pelengkap busana. Secara umum, menurut interview dengan Ibu Anisah 58 tahun pemilik usaha batik Trusmi, Cirebon, produk batik yang paling banyak dibeli adalah baju atasan, kain batik, Andharupa, Tahun 2021 434 dan pelengkap busana seperti dompet, tas batik. Untuk baju batik atasan, banyak juga terjadi transaksi berupa busana berpasangan, sarimbit, untuk satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak. Lokasi Penjualan Lokasi penjualan adalah desa Trusmi, Kabupaten Cirebon. Sentra batik Trusmi, Kabupaten Cirebon memiliki unit produksi yang berada di belakang toko-toko tersebut. Menurut catatan kantor dinas Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Sentra Batik Trusmi melibatkan sekitar jiwa pada tahun 2011 Disperindag Kab. Cirebon, 2012. Lokasi ini terhitung strategis karena berada di perbatasan Jawa Barat dengan Jawa tengah. Untuk menjangkau Desa Trusmi, juga tersedia jalan raya dan jalan tol bebas hambatan yang memudahkan konsumen mendatangi Desa Trusmi, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Lokasi penjualan selain di sentra batik Trusmi, Kabupaten Cirebon, juga terdapat toko-toko cabang yang tersebar di kota besar seperti Bandung, Jakarta, Pekalongan, dan Yogyakarta. Toko-toko cabang batik Trusmi ini juga memerlukan kemasan yang menjelaskan tentang produk batik Trusmi kepada konsumen. 4. Posisi Desain Pengertian posisi desain berasal dari kata positioning yang memiliki arti menempatkan produk dan merek dibenak konsumen. Menempatkan produk dan merek dalam benak konsumen sesungguhnya adalah bagian dari perang atau kompetisi pemasaran. Perang pemasaran adalah usaha untuk memperebutkan sejengkal ruang ingat di benak konsumen Al Ries & Trout dalam Kartajaya, 2007. Demikian pula kemasan dengan motif Mega Mendung, sesungguhnya berusaha menjadi bagian dari ingatan konsumen akan produk batik Trusmi, Cirebon. Menempatkan dalam ingatan konsumen menjadi penting, ketika kompetitor dari batik Trusmi, Cirebon juga bersaing ketat untuk menjadi bagian dari ingatan konsumen batik. Kompetitor batik Trusmi antara lain adalah batik Pekalongan, batik Indramayu, batik Solo, batik Garutan, hingga batik Yogyakarta. Maka peran kemasan agar menjadi komponen memenangkan perang positioning menjadi sangat penting. Peran kemasan maka menjadi sangat penting agar memiliki tempat pada benak calon konsumen batik. Ketika produk batik dan kemasan dibeli konsumen dan berjalan ke tujuan tempat tinggal konsumen, maka kemasan dapat menjadi sarana promosi berjalan bagi calon konsumen baru. Ide-Ide Desain Tahap ide-ide desain dalam perancangan ini berawal pada motif batik Mega Mendung sebagai tema utama subject matter kemasan. Tahap ini mendapat masukan data dari tipe konsumen, isi kemasan, dan lokasi penjualan tanda panah pada gambar 1. Mencermati tipe konsumen dominan kaum wanita, baik remaja maupun dewasa, maka ide yang dapat ditawarkan adalah pilihan aneka warna, sebagai alternatif terhadap kemasan yang akan dirancang. Tipe konsumen wanita memiliki kecenderungan memilih Farid dkk, Batik Mega Mendung sebagai Ide Perancangan Kemasan 429-438 435 warna-warna yang feminin, lembut, namun juga dinamis. Pada perancangan ini, warna alternatif diajukan yaitu a gradasi biru; b gradasi abu-abu; c gradasi merah marun; d gradasi hijau; dan e gradasi ungu seperti gambar 3 di bawah ini. a b c d e Gambar 3. Alternatif Warna Motif Mega Mendung [Karya Faiza Roikhatuzahra, 2020] Pada gambar 3 di atas, sejumlah alternatif ide-ide berupa pilihan warna motif batik Mega Mendung. Ide-ide berupa pilihan warna dasar biru tua, abu-abu, merah marun, hijau, dan ungu juga terkait dengan produk batik yang banyak dihasilkan di sentra batik Trusmi, Cirebon. Ide desain pada kemasan batik Trusmi, Kabupaten Cirebon terkait juga dengan lokasi penjualan yaitu desa Trusmi. Pada lokasi penjualan, memasuki sentra Trusmi terdapat gerbang megah yang didominasi material batu bata. Gerbang masuk ini juga ditemui serupa dengan gerbang pada keraton Kasepuhan, Cirebon. Gerbang berbahan batu bata ini di dominasi warna merah marun yang dapat dieksplorasi menjadi bagian dari kemasan batik Trusmi, Cirebon. Eksekusi Desain Berikut ini adalah eksekusi desain, sebagai bagian perancangan kemasan untuk sentra batik Trusmi, Cirebon. Eksekusi desain adalah rancangan yang dapat dilakukan produksi menjadi benda jadi. Eksekusi desain memiliki relasi tanda panah pada gambar 1 dengan tipe konsumen, isi kemasan, lokasi penjualan dan posisi desain. Tipe konsumen untuk perancangan kemasan Trusmi, Cirebon, dipertajam pada konsumen kelas menengah dan atas. Tipe konsumen ini juga mempertimbangkan dominasi wanita sebagai pengambil keputusan dalam pembelian. Isi kemasan untuk kemasan batik Trusmi, Cirebon, spesifik berupa produk-produk busana batik, seperti baju atasan, bawahan, kemeja, hingga kain batik. Isi kemasan berupa produk batik yang dapat dilipat dan dimasukan ke dalam kemasan. Maka desain rancangan untuk kemasan batik Trusmi, Cirebon ditampilkan sebagai berikut Andharupa, Tahun 2021 436 Gambar 4. Desain Kemasan Motif Mega Mendung [Karya Faiza Roikhatuzahra, 2020] Pada desain kemasan di atas, materi yang dipakai adalah kardus kertas karton corrugated, dan hampers kertas untuk mengemas produk isi. Pada bagian samping kiri dilengkapi dengan keterangan singkat filosofi motif Mega Mendung, nilai-nilai yang terkandung, serta sejarah singkat batik Trusmi Cirebon. Ukuran dimensi kemasan adalah lebar 30 cm x panjang 40 cm x tinggi 6 cm. Pertimbangan dimensi kemasan adalah memudahkan penyimpanan produk batik seperti baju, celana, t-shirt, hingga kain batik. Kemasan juga harus berbahan yang mudah di daur ulang, seperti karton kertas ramah lingkungan. Penggunaan kertas karton lebih mudah diurai olah tanah, jika dibandingkan plastik. Hal ini sejalan dengan program dunia yaitu pengurangan bahan plastik. Pembungkus kemasan dapat memakai tas berbahan kertas ramah lingkungan. Pada tas berbahan kertas ramah lingkungan juga dilengkapi motif batik Mega Mendung sebagai informasi penjelas dari isi. Pada tas tersebut juga memiliki keterangan yang serupa dengan kemasan. 5. KESIMPULAN Potensi ragam hias Indonesia sangat besar, termasuk Mega Mendung untuk diangkat ke dalam format-format baru. Memasukan motif batik Mega Mendung menjadi bagian satu kemasan, disertai informasi tentang filosofi, nilai-nilai serta makna yang terkandung di baliknya pada kemasan, dapat mengangkat artefak batik dan wilayah Trusmi, Cirebon itu sendiri. Kemasan yang baik dan estetis, dapat menjadi promosi berjalan yang dibawa oleh konsumen ke tempat asal dan menjadi informasi penting bagi konsumen berikut. Perancangan kemasan yang baik adalah konsekuensi dari kompetisi komoditas pasar. Untuk dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri yang telah dikemas dengan baik, desain memegang peranan penting dalam mendukung penjualan produk itu sendiri. Besar kemungkinan produk batik Indonesia pun dapat berkompetisi di luar negeri apabila di kemas dengan standar tinggi dan estetis. Pada akhirnya dapat Farid dkk, Batik Mega Mendung sebagai Ide Perancangan Kemasan 429-438 437 mengangkat derajat ekonomi UKM Trusmi, Cirebon dan seluruh sumber daya manusia di sekitarnya. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, M., Lakhan. 2012. Effect of Product Packaging in Consumer Buying Decision, Journal of Business Strategies, 62, 1-10. Amri, A. 2016. Model Penelitian Desain Komunikasi Visual. Bekasi, PT. Cakra Press. Apriyanti, 2018. Pentingnya Kemasan Terhadap Penjualan Produk Perusahaan, Jurnal Sosio e-Kons, 101, 20-27. Arwanto. 2017. Eksplorasi Etnomatematik Batik Trusmi Cirebon untuk Mengungkap Nilai Filosofi dan Konsep Matematis, Phenomen Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 71, 40-49. Budiwaspada, 2017. Desain dan Media sebagai Instrumen Nation Branding, Seminar Nasional Desain dan Media, 22 Oktober 2017, LPMP, Universitas Indraprasta, Jakarta. Djoemena, 1990. Ungkapan Sehelai Batik Its Mystery and Meaning. Penerbit Djambatan, Jakarta. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 2012. Laporan Potensi Industri dan Perdagangan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Dinasti Ming. 2014. Jasmerah Majalah Sejarah Online5, Feb-Mar. https//www. _MING diakses pada 8 Juli 2020. Kartajaya, H. 2007. Boasting Loyalitas Marketing Performance. PT. Mizan Pustaka, Bandung. Kemenkop., 2010. 79,41 persen UKM Pangan Tanpa Label, . diakses pada 7 Juli 2020. Li, Y., Yao, K., & Song, C. 2014. Study on Packaging Design Positioning and Method Based on Design Accuracy. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 63, 885-889. Prasetyaningtyas. 2011. Perkembangan Motif dan Warna Batik Mega Mendung di Kawasan Sentra Batik Trusmi, Cirebon, Jawa Barat, skripsi Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Prasetyo, A. 2010. Batik Karya Agung warisan Budaya Dunia. Pura Pustaka, Yogyakarta. Rasjoyo. 2008. Mengenal Batik Tradisional, Azka Press, Jakarta. Roikhatuzahra, F. 2020. Desain Packaging Motif Mega Mendung Cirebon, Jawa Barat, tugas kuliah, tidak dipublikasikan, mata kuliah Kajian Ornamen Nusantara, Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Indonesia. Rundh, Bo. 2013. Linking Packaging to Marketing How Packaging is Influencing the Marketing Strategy. British Food Journal, 11511, 1547-1563. Sarwono, J. & Lubis, H. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta, CV. Andi offset. Andharupa, Tahun 2021 438 Sumartono. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif Seni Rupa dan Desain. Pusat Studi Reka Rancang Visual dan Lingkungan, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Trisakti, Jakarta. Susetyarsi, T. 2012. Kemasan Produk Ditinjau dari Bahan Kemasan, Bentuk Kemasan dan Pelabelan pada Kemasan Pengaruhnya terhadap keputusan Pembelian Pada Produk Minuman Mizone di Kota Semarang, Jurnal STIE, 43, 19- 28. Syamsudin, Wajdi, F., Praswati, 2015. Desain Kemasan Makanan Kub Sukarasa di Desa Wisata Organik Sukorejo Sragen, BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis, 192, 181-188. Wardani, Sitindjak, 2014 Batik and Its Implementation in Art and Design, The International Journal of Social Sciences, 241, 37-44. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this A ArwantoEtnomatematika merupakan studi tentang ide-ide matematika dari masyarakat tradisional yang diterapkan dalam masyarakat tertentu, etnomatematika merupakan matematika yang dipraktikkan oleh kelompok budaya seperti masyarakat perkotaan dan pedesaan, kelompok buruh, anak-anak dari kelompok usia tertentu, masyarakat adat, dan lainnya. Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Batik Cirebon sendiri termasuk golongan Batik Pesisir, namun juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Hal ini dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaitu Keratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman, yang konon berdasarkan sejarah dari dua keraton ini muncul beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang masih dikerjakan oleh sebagian masyarakat desa Trusmi di antaranya seperti motif Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo, yang dapat di explorasi etnomatematikanya untuk mengungkap nilai filosofi yang luhur dan konsep ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi. Tujuan penelitian ini untuk mengunkap filosofi dan konsep study was conducted to determine which elements of product packaging are the most significant and how they impact consumer buying behavior .Due to increasing self-service and changing consumer lifestyles, the internet in packaging as a tool of sales promotion and stimulator of impulsive buying behavior is growing increasingly. So packaging performs an important role in marketing and encouraging or even sometimes discouraging the consumer from buying a product, especially at the point of sale or at the time when a consumer is choosing from among different brands of similar products type. This could be treated as one of the most important factor influencing a consumer’s purchase decision. This study was conducted keeping in view the importance of product packaging and the great impact it can make on the purchase decision, after studying different aspects and components of packaging. It was found that the colors of packaging is the most important and significant feature at 1%, followed by a picture or image of the purchasing which is significant at 10%.Y. LiK. YaoC. SongPackaging industry has a very scientific and rigorous design positioning in the process of production and manufacturing in order to meet the needs of consumer groups for goods packaging. This article, starting from the basic procedure of package design, focuses on the application and methods of brand positioning, product positioning and consumer positioning in packaging design positioning, enabling designers to design product packaging solutions that meet the market needs more, greatly reducing the package designing time, as well as improving the accuracy, economy and scientificity of package design. Bo RundhPurpose – The purpose with this paper is to investigate the relationship between packaging and the influence it has on marketing from a management point of view. Design/methodology/approach – Based on case studies different packaging solutions are discussed in relation to requirements by customers in the supply chain. Data for the cases were collected by different means including narratives and personal interviews. Findings – New packaging solutions offer the prospect of improved functions in the supply chain, delivering protection and preservation before reaching the ultimate customer. It also offers improved opportunities for better information and communication with the customer. However, the possibilities for innovative packaging solutions must be analyzed in relation to increased costs for packaging and the influence they can have on the environment. Research limitations/implications – This study extends previous research by linking packaging to the marketing strategy. Even though it is based on four case studies it combines different data sources including both qualitative and quantitative data. Originality/value – This paper evaluates the implementation of new packaging solutions in the supply chain from a managerial point of view, discussing benefits against challenges. This paper therefore fulfils an identified need for recognising the importance of packaging in relation to the marketing Penelitian Desain Komunikasi VisualA AmriAmri, A. 2016. Model Penelitian Desain Komunikasi Visual. Bekasi, PT. Cakra dan Media sebagai Instrumen Nation BrandingA E BudiwaspadaBudiwaspada, 2017. Desain dan Media sebagai Instrumen Nation Branding, Seminar Nasional Desain dan Media, 22 Oktober 2017, LPMP, Universitas Indraprasta, Sehelai Batik Its Mystery and Meaning. Penerbit DjambatanS N DjoemenaDjoemena, 1990. Ungkapan Sehelai Batik Its Mystery and Meaning. Penerbit Djambatan, Potensi Industri dan PerdaganganDinas Perindustrian Dan PerdaganganDinas Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 2012. Laporan Potensi Industri dan Perdagangan, Kabupaten Cirebon, Jawa Majalah Sejarah Online5Dinasti MingDinasti Ming. 2014. Jasmerah Majalah Sejarah Online5, Feb-Mar. https//www. _MING diakses pada 8 Juli 2020.
Digitalmarketing product profile yang dapat diterapkan CV Noor Mandiri adalah dengan membuat promosi produk furniture melalui video sehingga konsumen dapat melihat
Mega mendung adalah salah satu motif batik yang populer dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Motif batik mega mendung memiliki sejarah dan makna filosofi tersendiri, khususnya bagi masyarakat Cirebon. Motif batik ini berbentuk seperti gumpalan-gumpalan awan dan dapat beraneka warna. Ada dua versi catatan mengenai sejarah motif batik mega mendung. Versi pertama menyebutkan mega mendung dibuat oleh Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran sekaligus pendiri Kerajaan Cirebon. Sedangkan versi kedua menyebutkan motif ini diadaptasi dari kebudayaan Tiongkok. Dikutip dalam buku berjudul "Kode-Kode Nusantara Telaah Sains Mutakhir atas Jejak-Jejak Tradisi di Kepulauan Indonesia" karya Hokky Situngkir 2016, sejarah munculnya motif batik mega mendung mengarah pada sejarah kedatangan bangsa Tiongkok ke wilayah Cirebon. Sebab, saat itu pelabuhan Muara Jati di Cirebon merupakan tempat persinggahan para pedagang dari dalam dan luar negeri. Tidak heran kemudian banyak pedagang asal Tiongkok yang datang untuk berdagang, bahkan menetap di pesisir Cirebon. Sejarah Munculnya Motif Batik Mega Mendung Dikisahkan abhwa Sunan Gunung Jati yang tengah menyebarkan agama Islam di wilayah Cirebon pada abad ke-16 menikahi Ong Tien, putri dari Kaisar Hong Gie dari Dinasti Ming di Tiongkok. Ia kemudian membawa beberapa benda seni Tiongkok pada saat itu, seperti keramik, piring dan kain berhiaskan bentuk awan. Pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Ong Tien tersebut menjadi pintu gerbang masuknya budaya dan tradisi Tiongkok ke keraton Cirebon. Para pembatik keraton menuangkan budaya dan tradisi Tiongkok ke dalam motif batik yang mereka buat, tetapi dengan sentuhan khas Cirebon. Ada perbedaan antara motif mega mendung dari Tiongkok dan yang dari Cirebon. Misalnya, garis awan pada motif mega mendung Cina berupa bulatan atau lingkaran. Sedangkan motif Cirebon cenderung lonjong, lancip, dan segitiga. Dalam paham Taoisme, bentuk awan melambangkan dunia atas. Bentuk awan merupakan gambaran dunia luas, bebas, dan mempunyai makna ketuhanan. Konsep mengenai awan juga berpengaruh di dunia seni rupa Islam pada abad ke-16, yang digunakan kaum Sufi untuk ungkapan dunia besar atau alam bebas. Motif batik mega mendung kemudian berkembang menjadi salah satu batik pesisir. Salah satu sentra industri batik pesisir adalah Trusmi. Trusmi berjarak sekira delapan kilometer ke arah barat dari pusat Keraton Kesepuhan Cirebon. Keberadaan desa ini dikaitkan dengan nama Ki Gede Trusmi, seorang pemimpin agama Islam yang juga pengikut setia Sunan Gunung Jati. Dialah yang mengajarkan seni membatik sebagai sarana menyiarkan agama Islam. Di masa lalu, penduduk Trusmi membuat batik untuk memenuhi permintaan keraton. Dalam perkembangannya, Trusmi menjadi pusat pembuatan batik di Cirebon. Pengrajin batik Trusmi bukan hanya memproduksi batik keraton tapi juga mengembangkan motif-motif lainnya, seperti mega mendung. Filosofi di Balik Motif Batik Mega Mendung Motif batik mega mendung memiliki filosofi bahwasannya setiap manusia harus dapat menahan amarah pada dirinya saat dalam kondisi terpuruk, sedih, maupun tertekan. Bisa dikatakan, motif batik Mega Mendung menunjukkan, bahwa manusia harus selalu bersikap bijaksana dalam kondisi apa pun, layaknya awan yang mendung, yang menyejukkan suasana. Sesuai dengan namanya, yakni "Mega" yang berarti Awan, dan "Mendung" yang berarti cuaca yang sejuk. Motif yang ada dalam batik mega mendung ini juga menggambarkan sebuah kesan maskulin, lugas, dinamis, dan terbuka. Motif mega mendung dulunya dibuat dengan warna biru saja. Namun seiring berkembangnya zaman dan permintaan pasar, gradasi serta komposisi warna batik mega mendung pun kian variatif. Harganya pun beragam, tergantung teknik yang digunakan. Harga sehelai batik tulis motif mega mendung premium berkisar dari Rp 1,8 hingga Rp 5,9 juta. Hingga kini pewarnaan batik tulis mega mendung masih dilakukan secara manual, sehingga warna batik tidak bisa merata seutuhnya.
Sejarahbatik mega mendung, Teknik pembuatan Batik Mega Mendung, Makna batik Mega mendung brainly, Batik mega mendung berasal dari, Gambar Batik Mega Mendung Sederhana, Gambar Batik Mega Mendung Simple, Unsur batik mega mendung, Perkembangan batik mega mendung, Warna batik Mega mendung, Pengertian motif awan, Apresiasi batik Mega mendung, Jenis batik Mega mendung,
Batik merupakan karya seni pada kain yang memakaiteknik pewarnaan rintang yang menggunakan malam/lilin panas sebagai perintang warnanya. Jika kain yang tidak dibuat dengan menggunakan lilin/malam bukan disebut batik tetapi tekstil bermotif batik. Pada tanggal 2 Oktober 2009, salah satu badan PBB yaitu UNESCO mengukuhkan bahwa batik adalah warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Apabila dalam kurun 4 tahun tidak ada pembatik di Indonesia maka pengukuhan tersebut akan dicabut oleh UNESCO dan diberikan kepada negara lain yang terdapat pembatiknya. Batik merupakan salah satu bentuk ekspresi kesenian tradisi yang dari hari ke hari semakin menapakkan jejak kebermaknaannya dalam khasanah kebudayaan Indonesia. Kata batik berasal dari bahasa jawa yaitu ā€œambaā€ yang berarti menulis dan ā€œnitikā€ yang berarti membuat titik. Motif mega mendung merupakan salah satu motif batik khas yang berasal dari Cirebon yang mendapatkan sebagai warisan dunia world heritage dari UNESCO. Mega mendung merupakan visualisasi dari bentuk awan. Motif ini merupakan pengaruh kebudayaan dapat dilihat pada lukisan-lukisan awan pada piring dari cina yang menempel pada bangunan di situs Gunung Jati. Bentuk awan itu diolah seniman-seniman Cirebon sehingga mempunyai gaya tersendiri. Proses pembuatan batik mega mendung sendiri terbilang cukup sulit karena beberapa bahan yang digunakan harus sesuai dengan takarannya agar tidak merusak kain dan merubah warna coraknya. Pada ulasan kali ini penulis akan menyajikan proses pembuatan batik di Sanggar Batik Katura yang berada di Jl. Buyut Trusmi no. 439 Trusmi Kulon, Plered, Cirebon. Sanggar Batik Katura merupakan salah satu penghasil karya-karya batik klasik Mega Mendung yang berkualitas tinggi. Pemilik sanggar batik ini bernama Katura AR beliau adalah seorang maestro batik Cirebon yang mendapatkan banyak penghargaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Depan Sanggar Batik Katura Suasana Depan Sanggar Batik Katura Proses pemotongan kain mori Ngetel merupakan proses menghilangkan kanji atau kotoran yang menempel pada kain menggunakan minyak kacang dan soda kostik Penjemuran kain mori Proses menggambar desain yang akan dipakai untuk menghias kain Menggambar desain langsung pada kain Proses pencantingan Setelah dicanting kain masuk ke ruang tembok Menutup bagian kain yang tidak akan diwarnai Masuk ruang celup untuk proses pewarnaan Bahan-bahan yang digunakan dalam pewarnaan harus sesuai dengan takaran Proses pewarnaan Nglorod/Finishing yaitu menghilangkan lilin yang menempel pada kain dengan cara di rebus Dicuci sampai bersih Proses penjemuran kain dengan cara diangin-anginkan saja dan tidak boleh menjemur dengan menggunakan cahaya matahari. Hasil akhir Siap untuk dijual
SumberGambar : dan Filosofi Motif Batik Mega Mendung RAGAM BATIK . Sumber Gambar : senirupaterapanbatikindonesia.blogspot.com Batik Bentuk Apresiasi Kekayaan Budaya Bangsa Beauty . Sumber Gambar : www.fimela.com 45 Motif Model Batik Mega Mendung ASAL CIREBON .
Apakah Moms tahu bahwa ada berbagai teknik membatik yang digunakan untuk membuat kain batik?Moms tentu sudah tidak asing dengan batik, kain khas Indonesia yang penuh dengan ragam corak unik dan memiliki filosofi atau makna tersendiri. Sebagai warisan budaya yang memiliki nilai sehingga harus dijaga, Moms sebaiknya memahami kain asli Tanah Air ini. Terlebih, terdapat peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Moms ketahui, Hari Batik Nasional berasal saat batik ditetapkan sebagai daftar Intangible Cultural Heritage ICH UNESCO atau Warisan Budaya Takbenda WBTb pada siding UNESCO di Abu Dhabi, 2 Oktober 2009 Hari Batik Nasional tiba, biasanya ditandai dengan pegawai instansi pemerintahan dan swasta yang diwajibkan untuk mengenakan baju untuk membuat baju batik tersebut, ada beragam teknik membatik yang digunakan. Mari simak Juga Menelisik Filosofi dan Ragam Motif Batik PekalonganMacam-macam Teknik MembatikTidak hanya setiap motif batik di Indonesia yang berbeda-beda, teknik pembuatannya pun beragam. Berikut teknik membatik yang digunakan dalam membuat kain Teknik Canting TulisFoto teknik batik fitinlineFoto teknik batik canting tulis canting tulis merupakan teknik membatik tradisional yang banyak ditemukan di wilayah Pulau namanya, teknik membuat kain batik yang satu ini dibuat dengan menggunakan alat yang bernama tersebut berfungsi sebagai alat untuk menuliskan cairan malam atau lilin pada pola kain pelapisan lilin menggunakan canting pada sebagian pola di kain mori adalah agar tidak luntur ketika dicelupkan ke proses pembuatan kain batik tulis ini, pengrajin batik pun memerlukan ketelitian dan ketekunan yang sangat tinggi. Dengan tingkat kesulitan tersebut, maka tak heran jika nilai jual batik tulis sangatlah Juga Mengenal Filosofi dan Sejarah Batik Mega Mendung Kebanggaan Masyarakat Cirebon2. Teknik Celup IkatFoto teknik ikat Pexels/Teona SwiftFoto teknik batik celup ikat membatik yang selanjutnya, yakni teknik celup ikat. Teknik membuat kain batik ini terbilang cukup biasanya, teknik celup ikat digunakan sebagai bahan ajar para guru pada murid-murid di celup ikat juga memiliki beragam nama lain tergantung pada wilayahnya, seperti jumputan tritik di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Sasirangan di Banjarmasin, dan Pelangi di kain batik menggunakan teknik yang satu ini adalah dengan cara mengikat sebagian kain mori, lalu dicelupkan ke dalam cairan ketika kain yang diikat dibuka, maka bagian tersebut tidak terkena cairan teknik ikat celup dilakukan dengan menggunakan alat-alat berupa tali, benang, dan karet sebagai penghambat Juga Ayo Lestarikan Budaya Indonesia, Ini 15 Tarian Tradisional Jawa Timur3. Teknik PrintingFoto teknik batik ANTARAfotoFoto teknik batik printing ANTARAfotoSelain dibuat secara tradisional, terdapat juga kain batik yang dibuat dengan cara modern. Inilah yang dikenal sebagai teknik printing, di mana kain batik dikerjakan menggunakan mesin printing di prosesnya, pewarnaan hanya dilakukan pada salah satu sisi kain. Jadi, proses pembuatan kain batik pun lebih itu, mesin printing dapat bekerja lebih cepat dalam menghasilkan kain batik. Hanya dalam 5 menit, mesin ini langsung bisa membuat kain batik dengan satu mesin printing pun dapat membuat setiap motif batik pada kain memiliki hasil yang detail sekaligus pembuatannya yang cenderung lebih mudah membuat kain batik printing berharga terjangkau. Jenis kain batik ini biasanya banyak digunakan untuk membuat Juga 7 Ragam Motif Batik Solo dan Maknanya, Cocok untuk Hadiah Kerabat!4. Teknik CapFoto teknik batik indonesiakayaFoto teknik batik cap ada teknik cap yang dilakukan dengan alat canting cap dalam membuat kain prosesnya, canting cap akan dicelupkan pada cairan malam atau lilin. Lalu, ditorehkan pada pola di kain membatik yang satu ini juga membuat proses pembuatan kain batik menjadi lebih mudah dan terdengar mudah, tetapi sebenarnya, teknik membuat kain batik ini tetap butuh ketelitian dan kehati-hatian. Apabila salah sedikit, motif batiknya pun tidak akan rapi yang bisa memengaruhi nilai demikian, setiap teknik membatik memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun tetap saja, hasil seni dan nilai kebudayaan ini harus tetap dihargai dan dilestarikan agar tetap Juga 10 Budaya Jakarta yang Wajib Diperkenalkan pada Anak5. Teknik ColetFoto teknik batik ANTARAfotoFoto teknik batik colet ANTARAfotoTeknik membatik berikutnya, yaitu teknik colet yang juga biasa disebut dengan teknik batik biasanya akan membuat motif batik di kain mori menggunakan pewarna kain dan colet memungkinkan hasil kain batik yang lebih kaya saja, dibutuhkan jiwa seni yang tinggi dan ketelitian yang cukup dalam membuat kain batik yang satu ini. Pasalnya, jika tidak dilakukan dengan baik, pewarnaan pada kain bisa terlihat memang sangat butuh kain batik tulis, batik yang dibuat dengan menggunakan teknik colet pun memiliki nilai jual cukup tinggi. Semakin bagus motif yang dihasilkan, maka akan semakin mahal pula dalam membuat motif yang bagus pasti sangat sulit, tetapi akan sepadan dengan nilai Juga Batik Jumputan, Sejarah, Cara Membuat dan HargaItulah teknik-teknik membatik yang biasa digunakan untuk membuat kain batik. Semoga informasinya bisa menambah wawasan bagi Moms, ya. .
  • 7algz7h3tl.pages.dev/186
  • 7algz7h3tl.pages.dev/121
  • 7algz7h3tl.pages.dev/742
  • 7algz7h3tl.pages.dev/296
  • 7algz7h3tl.pages.dev/433
  • 7algz7h3tl.pages.dev/435
  • 7algz7h3tl.pages.dev/642
  • 7algz7h3tl.pages.dev/469
  • 7algz7h3tl.pages.dev/506
  • 7algz7h3tl.pages.dev/614
  • 7algz7h3tl.pages.dev/11
  • 7algz7h3tl.pages.dev/428
  • 7algz7h3tl.pages.dev/529
  • 7algz7h3tl.pages.dev/409
  • 7algz7h3tl.pages.dev/572
  • teknik pembuatan batik mega mendung