Dialogdi kafe pada contoh teks anekdot lucu tadi juga menggambarkan betapa lazimnya praktik korupsi. Bahkan, para politisi korup tadi bisa dengan santainya menceritakan besarnya sogokan mereka sambil minum kopi di kafe. 4. Lelaki dan Monyet. Di suatu hari, seorang pawang memasuki sebuah bar bersama monyetnya.
Jakarta – Tes anekdot adalah teks yang memaparkan cerita singkat yang menggandeng dan komikal dan mengesankan karena isinya aktual kritik ataupun pasemon terhadap garis haluan, layanan mahajana, perilaku penguasa, ataupun suatu fenomena/kejadian. Teks anekdot berfungsi sindiran ataupun kritikan dengan sajian berbentuk humor atau lelucon. Parodi tersebut dapat berkaitan dengan komplikasi politik, hukum, atau rasam sehari-hari. 8 Kelebihan Olahraga Sepak Takraw kerjakan Tubuh Pengertian Cuci Darah dan Fakta Pentingnya Varietas-Tipe Kebiasaan Pemicu Gangguan Kesehatan Mental Anekdot biasanya mengangkat cerita tentang orang terkenal ataupun penting tokoh masyarakat bersendikan apa yang terjadi. Hal tersebut nan menjadi dasar intern cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Jadi, pustaka anekdot dibuat sebagai satu di antara tulang beragangan kritik yang membentangkan realita sosial dengan prinsip yang eksklusif, jenaka, dan gecul. Sebagaimana jenis teks lainnya, teks anekdot mempunyai ciri solo pada struktur dan kaidah kebahasaan nan digunakan. Berikut ini rangkuman tentang struktur dan pendirian kebahasaan referensi anekdot, begitu juga dilansir berpokok laman Jumat 27/8/2021. Struktur Teks Anekdot Ilustrasi batik. /Copyright Teks anekdot tersusun dari beberapa struktur. Adapun struktur teks anekdot terdiri atas khayali, adaptasi, krisis/komplikasi, reaksi, dan koda. Abstrak Abstrak merupakan penggalan semula bacaan anekdot yang berfungsi memberikan paparan tentang isi teks. Pada bagian ini biasanya menunjukkan kejadian tersendiri nan akan ada internal bacaan. Abstrak dapat disebut seumpama tahap alas kata. Bagian ini sifatnya opsional. Adaptasi Pembiasaan adalah putaran teks nan menunjukkan awal kejadian cerita atau latar pinggul suatu peristiwa terjadi. Galibnya pencatat bercerita dengan detail di bagian ini. Episode ini mengarah plong terjadinya suatu keruncingan, konflik, atau peristiwa utama. Plong putaran ini juga yang menjadi penyebab timbulnya krisis. Bagian adaptasi ini berfungsi untuk membangun teks. Krisis maupun Penyakit Komplikasi merupakan bagian bacaan nan menunjukkan hal atau keburukan yang spesial dan tidak biasa nan terjadi pada anak adam nan diceritakan. Krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasan atau kejanggalan. Makara, pada bagian ini berisi kekonyolan nan menggelitik dan mengundang tawa. Fragmen ini lagi dianggap sebagai inti dari kejadian anekdot. Reaksi Reaksi adalah bagian pustaka nan menerangkan mandu penulis ataupun bani adam nan diceritakan intern menyelesaikan masalah yang timbul di putaran keruncingan. Reaksi itu berkenaan dengan tanggapan ataupun respons atas krisis nan dinyatakan sebelumnya. Reaksi bisa berupa sikap mengkritik atau menertawakan. Bagian ini acap kali peranjat, sesuatu yang enggak terduga, mencengangkan. Reaksi dijadikan sebagai putaran yang memasrahkan penyelesaian komplikasi, model dengan menunggangi kaidah nan menyentak dan farik dari biasanya. Koda Koda yaitu babak akhir berbunga cerita individual tersebut yang menguraikan simpulan tentang keadaan nan diceritakan oleh penulis. Koda sama dengan penutup pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya berisi persepakatan, komentar, atau penjelasan atas maksud bersumber kisahan yang dipaparkan sebelumnya. Kehadiran koda bersifat opsional, merupakan dapat ada atau tidak ada plong sebuah teks anekdot. Cara Kebahasaan Teks Anekdot Ilustrasi batik. Nick Morrison/ Unsplash Kaidah Kebahasaan Bacaan Anekdot Kalimat Serentak Banyak menggunakan kalimat langsung yang bervariasi dengan kalimat-kalimat tak langsung. Kalimat-kalimat langsung merupakan petikan dari dialog para tokohnya, padahal kalimat tidak langsung merupakan bentuk penceritaan sekali lagi dialog seorang tokoh. Penggunaan Nama Biang keladi Penting atau Orang Ketiga Tunggal Pemanfaatan ini dapat disebutkan secara langsung nama gembong faktualnya, tokoh yang disamarkan, atau dalang-tokoh publik lainnya. Keterangan Waktu Keterangan waktu, misalnya semalam, sore ini, suatu hari, ketika itu. Introduksi Kiasan Kata kiasan alias konotasi merupakan kata yang lain memiliki makna sepantasnya. Kata ini boleh kasatmata idiom alias aforisme. Kalimat Pasemon Kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, rasio, dan lawan kata atau antonim. Konjungsi Penjelas Konjungsi penjelas atau pengurai, seperti mana bahwa. Kejadian ini karena berkaitan dengan pengubahan dialog berusul kalimat serampak ke kalimat tak simultan. Prinsip Kebahasaan Teks Anekdot Ilustrasi mengetik di laptop. /Copyright mazzarello Pendirian Kebahasaan Teks Anekdot Pembukaan Kerja Material Kata kerja material yakni kata yang menunjukkan satu aktivitas yang dapat dilihat oleh panca indra. Hal ini tersapu dengan tindakan tokoh dan alur yang membentuk rangkaian keadaan atau kegiatan. Kata kerja Mental Prolog kerja mental yakni prolog yang menyatakan sesuatu nan dipikirkan atau dirasakan seorang pengambil inisiatif. Konjungsi Sebab Akibat Kata sambung sebab akibat merupakan konjungsi yang menyatakan sebab akibat, seperti demikian, oleh karena itu, maka, sehingga. Kalimat Imperatif Kalimat imperatif adalah kalimat nan bersifat alias memberi perintah atau dapat pun berupa peringatan, larangan. Kalimat Seru Kalimat seru rata-rata ditandai dengan tanda seru, yang bersifat kerjakan mementingkan maupun bak ungkapan rasa seseorang. Konjungsi Temporal Kata penghubung ini berguna kronologis temporal, sebagai halnya akhirnya, selanjutnya, kemudian, lalu. Kalimat Retoris Kalimat retoris adalah kalimat soal yang tak membutuhkan jawaban. Kalimat retoris di sini boleh juga sebagai kalimat yang mengandung pelesetan. Sumber Kemdikbud Berita Video Saat Lucu Detik Wawancara Ole Gunnar Solskjaer dan Jesse Lingard, Pemberita Lupa Mute Zoom Source
penulisankalimat sesuai dengan ragam bahasa ilmiah dan PUEBI a.Sistem kehidupan masyarakat tradisional dapat digunakan sebagai sumber belajar ilmu pengetahuan alam b.Ada perubahan perilaku yang si
Kalimat Sindiran dalam Teks Anekdot – Siswa memahami bentuk-bentuk kalimat sindiran dan dapat menerapkannya dalam teks anekdot. Kalimat Sindiran dalam Teks Anekdot Pada topik sebelumnya, kalian sudah mengetahui struktur dan kaidah teks anekdot, bukan? Mari ingat-ingat kembali. Struktur anekdot terdiri atas abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Nah, kaidah teks anekdot di antaranya adalah sebagai berikut. Mengandung kata kias atau konotasi, mengandung kalimat sindiran, mengandung pertanyaan retoris, mengandung kalimat yang menyatakan ajaran moral. Teks anekdot sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyindir layanan publik atau keadaan sosial masyarakat. Sebagai sebuah karya, anekdot ini penting untuk dipelajari karena bisa jadi cara yang menyenangkan dalam memupuk kepedulian sekitar. Pada topik kali ini, kita akan memperdalam pengetahuan kita tentang kalimat sindiran dalam teks anekdot. Teks anekdot bisa berisi sindiran halus dan pengandaian. Struktur di bawah ini dapat digunakan ketika membuat teks anekdot. Kalimat pengandaian; kalimat perbandingan; dan antonim. Perhatikan teks anekdot di bawah ini! Teks 1 Seorang pejabat daerah diwawancarai di sebuah alun-alun kota. MC Wah, Bapak hebat, ya, kota ini jadi bersih sejak Bapak menjabat. Pejabat Tidak hebatlah Mba, semua ini karena kita ingin lebih baik saja. MC Program apa saja yang sudah Bapak lakukan? Pejabat Saya sering melakukan penyuluhan, mendesain, dan menyebar tong-tong sampah unik di setiap sudut fasilitas umum sehingga masyarakat semangat membuang sampah di tempat sampah. MC Sederhana, ya, Pak? Pejabat Iya, kita hanya mengasah kepekaan mereka terhadap sampah. Usai wawancara, pejabat itu dihampiri pemulung. Pemulung Maaf Pak, mau ambil gelas plastik bekas di situ. Pejabat Di mana? Pemulung Itu, dari tadi Bapak injek . Pejabat Wah, saya tidak tahu Pemulung Tidak apa apa Pak, pandangan Bapak, kan, menjangkau khalayak luas dan umum, saya ngurusi yang khusus ini. Mari Kita Ulas Teks anekdot di atas menyindir pejabat yang berbicara tentang sesuatu yang baik dan besar, tapi lupa dengan hal-hal buruk terdekat dari mereka. Teks anekdot di atas menyindirnya dengan menggunakan antonim kata umum dan khusus. Kalian dapat mengamatinya pada kalimat terakhir, yaitu “Tidak apa apa Pak, pandangan Bapak, kan, menjangkau khalayak luas dan umum, saya ngurusi yang khusus ini.” Antonim dalam kalimat tersebut adalah luas/umum >< khusus. Antonim adalah kata-kata yang berlawanan maknanya atau berpasangan. Contoh tinggi-rendah, umum-khusus, luas-sempit, siang-malam, gelap-terang, besar-kecil, dan sebagainya. Dalam teks anekdot, antonim digunakan untuk menyindir secara halus dan mengutarakan sebuah kenyataan yang seharusnya berlawanan. Teks 2 Paru-Paru Dunia Indonesia adalah salah satu paru-paru dunia, bukan? Saya rasa dunia harus segera membawanya ke rumah sakit karena saat ini kabut asap sudah membuat paru-paru dunia sakit. Saya khawatir nanti, seandainya paru-paru sudah semakin parah, dunia pun bisa jadi di ICU-kan. Mari Kita Ulas! Teks kedua merupakan teks anekdot berupa monolog. Dalam teks tersebut, sindiran dilakukan pada dunia yang berlaku acuh tak acuh terhadap musibah asap yang terjadi di Indonesia. Sindiran ini disampaikan melalui kalimat pengandaian. Kalian perhatikan kalimat “Saya khawatir nanti, seandainya paru-paru sudah semakin parah, dunia pun bisa jadi di ICU-kan.” Teks tersebut membuat pengandaian Indonesia sebagai paru-paru. Dalam pengandaian ini, kita harus jeli memandang persamaan dari peristiwa sosial yang diceritakan dan karakter orang yang diceritakan dengan benda yang akan kita jadikan pengandaian. Dalam teks anekdot, pengandaian bisa terlihat dari pemarkah kata hubung pengandaian. Kata hubung ini adalah umpama, andaikan, atau seandainya. Setelah melihat contoh dan ulasan, kalian pasti bisa menganilisis teks anekdot lebih baik lagi. Selain itu, kalian bisa membuat anekdot sendiri. Point Penting Kalimat sindiran digunakan dalam teks anekdot. Kalimat sindiran bisa berupa pengandaian, perbandingan, atau antonim. Views 9,677
Teksanekdot menceritakan suatu hal atau tokoh faktual/terkenal sehingga dalam ceritanya memiliki kejelasan tokoh, alur, peristiwa, dan latar. 2. Cerpen. Anekdot berupa cerpen menceritakan suatu hal yang lugas atau tidak berbelit-belit agar pendengar atau pembaca lebih cepat mengerti isi lelucon cerita tersebut.
Teks anekdot adalah cerita yang terinspirasi oleh fakta dan mengandung humor atau bersifat lucu yang dibarengi oleh kritik halus atau makna tersirat positif lainnya. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Kosasih 2017, yang mengemukakan bahwa teks anekdot adalah teks yang berbentuk cerita yang di dalamnya berisi humor sekaligus kritik dan karenanya, anekdot sering kali bersumber dari kisah-kisah faktual dengan tokoh terkemuka yang nyata. Sementara itu, Mayora, dkk. 2017, berpendapat bahwa teks anekdot adalah teks cerita yang bersifat lucu dan bertujuan untuk menyindir seseorang atau suatu kebiasaan buruk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teks anekdot adalah cerita lucu yang bertujuan untuk menghibur sekaligus memberikan kritik membangun dengan cara halus agar teks lebih bermakna untuk dibaca. Struktur Teks Anekdot Kosasih 2017, hlm. 5 mengemukakan bahwa teks Anekdot memiliki lima struktur teks di antaranya abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing struktur teks anekdot. Abstraksi, adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu teks. Orientasi, merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian selanjutnya. Krisis atau komplikasi, bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang disampaikan. Reaksi, adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi. Koda, merupakan kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Perlu menjadi catatan bahwa berbeda dengan teks narasi fiksi yang menjadikan koda opsional, teks anekdot hampri selalu menyertakan koda. Hal tersebut karena salah satu ciri khas teks anekdot adalah mengandung pesan moral, terutama berupa kritik membangun baik pada suatu pihak maupun masyarakat umum. Unsur Teks Anekdot Selain struktur, karena teks anekdot adalah suatu cerita, maka teks anekdot mempunyai unsur pembangun ceritanya. Menurut Kosasih 2017, hlm. 19 unsur-unsur di dalam cerita anekdot ada tokoh, alur, dan latar. Berikut ini adalah penjabarannya. Tokoh, tokoh adalah partisipan yang terlibat dalam cerita yang berada dalam teks anekdot. Tokoh dalam teks anekdot bersifat faktual, biasanya orang-orang terkenal. Alur, alur adalah jalan cerita berupa rangkaian peristiwa yang benar-benar terjadi atau pun sudah mendapat polesan maupun tambahan-tambahan dari pembuat anekdot itu sendiri. Latar, latar berupa waktu, tempat, ataupun suasana dalam anekdot diharapkan bersifat faktual. Artinya benar-benar ada di dalam kehidupan yang sesungguhnya. Baca juga Prosa Pengertian, Unsur, Jenis & Penjelasan Lengkap Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot Menurut Kosasih 2017, hlm. 9 Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Oleh karena itu, kaidah kebahasaan teks anekdot memiliki banyak kesamaan dengan teks narasi. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut. Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung. Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan. Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu. Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya. Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis keterangan waktu, seperti kemudian, akhirnya, lalu. Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung. Sementara itu, Tim Kemdikbud 2017, mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu. Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu kronologis seperti akhirnya, kemudian, lalu. Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan berjalan. Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence. Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan. Perbedaan Anekdot dan Humor Lalu apa bedanya anekdot dengan humor biasa? Berikut adalah tabel perbandingan dari anekdot dan humor. Aspek Anekdot Humor Ide Cerita Peristiwa nyata Rekaan Isi Masalah yang terkait tokoh publik atau terkenal yang berpengaruh besar terhadap orang banyak Masalah kehidupan sehari-hari yang banyak dialami oleh masyarakat Fungsi Komunikasi Menyampaikan kritik yang berbentuk sindiran yang lucu namun tetap disampaikan secara halus Menghibur Makna Tersirat Biasanya memiliki makna tersirat berupa saran, harapan atau kritik membangun yang objektif dan tidak menyudutkan satu pihak mengajak semuanya berintrospeksi Tidak memiliki makna tersirat Jenis-jenis Teks Anekdot Luxembrug dkk 1992160, mengemukakan bahwa jenis-jenis teks anekdot sebagai berikut. Artikel Anekdot artikel bisa berbentuk format naratif yang mana dalam ceritanya memiliki kejelasan tokoh, alur, peristiwa, dan latar. Cerpen Anekdot anekdot berupa cerpen biasanya hanya menceritakan sesuatu hal yang lugas, sehingga ceritanya tersebut tidak berbelit-belit, sehingga pembaca dapat lebih mudah untuk memahami lelucon dan sindiran dari teks tersebut. Teks Dialog Anekdot teks dialog adalah sarana primer dari teks anekdot. Mengapa? Karena teks dialog merupakan situasi bahasa utama untuk menyampaikan lelucon. Sehingga, teks dialog anekdot sangatlah memungkinkan untuk dibuat. Contoh Teks Anekdot Singkat Bikin Undang-undang Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota. Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir. Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu. Dodi Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?! Allan Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai.. Dodi Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?! Allan Meminggirkan mobilnya Dodi Mengapa meminggir?! Allan Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus. Dodi Mengapa harus meminggir?! Allan Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas… Dodi Oh…!!! Sarang Laba-Laba Pada saat pak dosen memberi kuliah Sosiologi Hukum, bertanyalah ia pada mahapeserta didik yang bernama Elisa. Dosen Saudari Elisa, coba utarakan seringkas mungkin kondisi penegakan hukum di Negara kita tercinta ini…!, tanyanya; Elisa Bagaikan sarang laba-laba pak!!‟ jawabnya tegas; Dosen Maksudnya…?! Elisa Kalau kelas nyamuk akan tertangkap dan tak dapat berkutik pak!, sedang kalau kelas kumbang, wah…, jebol pak…!!; Dosen Kalau kelas gagak?! Elisa Tak tahu pak…!! Mahapeserta didik lainnya Hahaha Sumber Blog Tamao Feryzawa KUHP Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana Ali bertanya pada pak dosen, apa kepanjangan daripada KUHP pak…? Pak dosen tidak menjawab sendiri melainkan dilemparkannya pada si Ahmad. “Saudara Ahmad, coba saya dibantu untuk menjawab pertanyaan saudara Ali”, pinta pak dosen Si Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara pak…!!!”, tegasnya. Mahapeserta didik lain tentu pada ketawa, sedang pak dosen geleng-geleng kepala, seraya menambahkan pertanyaan pada si Ahmad, “saudara Ahmad, darimana saudara tahu jawaban itu?!! “Dasar si Ahmad”, pertanyaan pak dosen dijawabnya pula dengan tegas, “peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik pak…!!!” Asap Rokok Di pagi hari, Andi berjalan menuju halte, dimana orang-orang ingin menunggu bus untuk pergi ke tempat kerjanya. Setelah sampai di halte, dia bertanya kepada seorang buruh pabrik yang sedang menunggu bus Kopaja sambil merokok. Lalu Andi memulai percakapan, “haduh, tebal dan jorok sekali asap bus mayasari bakti.” Lalu buruh pabrik itu merespon pernyataan Andi, “Iya nih.. Asap kopaja juga tebal.” Lalu Andi membalas, “Bagaimana tanggapan anda jika melihat orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap bus itu?” Buruh pabrik itu menjawab, “hajar aja tuh orang.” Lalu Andi menghajar Buruh pabrik itu. Setelah mengahajar orang tersebut, Andi memberikan brosur kepada buruh itu. Lalu Andi berjalan tidak jauh dari halte itu, dan menemukan seorang karyawan swasta yang sedang merokok dan sedang menunggu bus juga. Maka Andi memulai percakapan dengan orang tersebut, “haduh, tebal sekali asap kendaraan di Jakarta ini, padahal kendaraan di Jakarta sudah diwajibkan melakukan uji emisi.” Lalu karyawan swasta tersebut merespon, “Iya nih.. Pantas saja terjadi Global Warming.” Andi pun bertanya kembali pada orang tersebut, “Bagaimana respon anda terhadap orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap kendaraan?” Sang karyawan swasta pun menjawab, “Kalo penyebabnya itu pabrik, baker aja. Kalau penyebabnya manusia, tamper aja biar dia sadar.” Lalu Andi menampari orang tersebut, dan memberi brosur kepada orang tersebut. Contoh Teks Anekdot Lengkap Sebetulnya meskipun singkat, beberapa contoh di atas merupakan contoh teks anekdot cukup utuh strukturnya. Namun, untuk contoh teks anekdot yang lebih komprehensif dan berdasarkan tema tertentu, silakan baca juga artikel di bawah ini. Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya Sosial, Politik, Dsb Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAN Kelas X. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kosasih, E. 2017. Jenis-jenis Teks. Bandung Penerbit Yrama Media Mayora & Syahrul & Tressyalina 2017. Pengaruh model discovery learning berbantuan media audiovisual terhadap keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 6 1 halaman 193. Yustinah. 2014. Produktif berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK kelas X. Bandung Erlangga. Luxemburg, Jan Van dkk. 1992. Pengantar Ilmu Sastra Terjemahan Dick Hartoko. Jakarta Gramedia
Pembahasan Ciri Ciri Teks Anekdot Kecuali Ciri-ciri yang terdapat pada teks anekdot yakni sebagai berikut. Memiliki struktur teks anekdot Bentuknya menyerupai dengan dongeng Isi ceritanya secara umum diperankan oleh insan dan hewan Bersifat unik, lucu, dan menarik Berisikan unsur kritikan, sindiran, atau bahkan ejekan untuk memberikan
1 Jelaskan makna leksikal dan makna gramatikal kata yang tercetak miring pada teks. berikut! a. Pada suatu hari saya melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal laut. b. Soal kenaikan tarif angkutan, saya melihat respons penumpang bervariasi. c. Sejumlah hipermarket kecuali mengepung kota, menjepit posisi pasar tradisional dan
. 7algz7h3tl.pages.dev/5637algz7h3tl.pages.dev/9107algz7h3tl.pages.dev/5497algz7h3tl.pages.dev/7167algz7h3tl.pages.dev/1047algz7h3tl.pages.dev/1647algz7h3tl.pages.dev/3027algz7h3tl.pages.dev/6617algz7h3tl.pages.dev/6467algz7h3tl.pages.dev/1117algz7h3tl.pages.dev/8617algz7h3tl.pages.dev/3747algz7h3tl.pages.dev/8337algz7h3tl.pages.dev/4307algz7h3tl.pages.dev/583
kalimat sindiran pada teks anekdot diungkapkan melalui berikut kecuali